http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-s2-2006-tommieffen-475
Oleh: Tommi Effendi Parulian Sihaloho
S2 - Magister Management
Dibuat: 2006-11-21 , dengan 1 file(s).
Keywords: SAHAM GABUNGAN, INDEKS SAHAM, SAHAM, BURSA EFEK
Subject: SAHAM
BURSA EFEK
Call Number: 332.6 Sih a
ABSTRAK :
Indonesia dirundung permasalahan dengan semakin tingginya harga minyak dunia yang
mencapai US$ 70 per barel. Hal ini memaksa pemerintah untuk menaikkan harga minyak
hingga rata-rata 90% per 1 Oktober 2005.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut menyebabkan kenaikan harga bahan
kebutuhan pokok, pertumbuhan ekonomi menurun, laju inflasi melonjak, dan
terdepresiasinya nilai rupiah terhadap dollar Amerika.
Kenaikan harga BBM juga menyebabkan resiko kredit bermasalah meningkat sehingga
nilai non performing loans (NPL) meningkat hingga 12%. Peningkatan ini berdampak
pada pergerakan saham perusahaan di sektor keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IHSG, indeks LQ 45, dan indeks saham
sektor keuangan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Terdapat perbedaaan nyata nilai
IHSG sebelum dan setelah kenaikan harga BBM, (2) Terdapat perbedaan nyata nilai
indeks LQ 45 sebelum dan setelah kenaikan harga BBM, (3) Terdapat perbedaan nyata
nilai indeks saham sektor keuangan sebelum dan setelah kenaikan harga BBM.
Sampel yang digunakan pada peneltian ini adalah data sekunder yang telah diterbitkan
oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama 40 hari sejak tanggal 5 September 2005 hingga 28
Oktober 2005. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 11.00
Tommi Effendi Parulian Sihaloho
dengan melakukan uji t untuk dua sampel berpasangan (paired sampel t test).
Perhitungan return pasar (Rmt) dilakukan dengan menggunakan nilai IHSG.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa IHSG, LQ 45 dan indeks saham sektor keuangan
sebelum dan setelah kenaikan harga BBM berbeda nyata. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
t hitung yang lebih besar daripada t tabel.
Sentimen negatif pelaku pasar terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM
menyebabkan nilai IHSG, indeks LQ 45 dan indeks saham sektor keuangan mengalami
penurunan.. Namun akibat adanya aksi beli saham-saham blue chip, dan optimisme
pelaku bisnis terutama sektor rill nilai IHSG dan indeks LQ 45 meningkat kembali.
Indeks saham sektor keuangan mengalami penurunan lebih disebabkan oleh faktor
kebijakan Bank Indonesia meningkatkan tingkat suku bunga yang berdampak pada
meningkatnya non performing loans (NPL) dan beralihnya investor pada pasar uang.
Kenaikan harga BBM berdampak pada fluktuasi return (return abnormal). Hal ini tampak
pada return saham sebelum kenaikan harga BBM namun setelah kenaikan harga BBM
return cenderung normal karena mendekati angka 0. Sebelum kenaikan harga BBM
return positif tertinggi sebesar 0,038 dan return negatif sebesar -0,009. Setelah kenaikan
harga BBM return positif sebesar 0,016 dan return negatif -0,018.
Translation:
ABSTRACK :
Excelsior of tired world oil price US$ 70 per barrel force Indonesian government to
increase oil price with the rate around 90% per 1 October 2005.
The increase of fuel price makes materials price also increase, decreasing of economics,
accelerate inflation leap, and depreciation of rupiah to American dollar.
The increasing of fuel price also cause a credit risk, so that assessment of the non
performing of loans (NPL) has been increase until 12%. This improvement influence to
financial stock.
This research is aim to know value of CSPI, index of liquidity 45 and index of financial
stock effect the increasing of fuel price .
Hypothesis which is portray in this research is (1) There are difference of CSPI before
and after the increasing of fuel price, (2) There are difference of liquidity 45 index (LQ
45) before and after the increasing of fuel price, (3) There are difference of financial
stock index before and after the increasing of fuel price.
The sample used for this research compouises data which was published by Jakarta Stock
Exchange (JSX) during 40 days commencing from 5 September 2005 until 28 October
Tommi Effendi Parulian Sihaloho
2005. Examination of hypothesis conducted using SPSS version 11.00 with t-test paired
sample. Calculation of the market return (Rmt) done by using the CSPI value.
The result of calculation has indicated that CSPI, LQ 45 and financial stock index before
and after the increasing of fuel price are different. It is shown by value of t-test larger
ones than t-tables. Negative sentiment of investor to that government policy, caused
decreasing value of CSPI, LQ 45 and financial stock index.. But effect of existence of
buying action of blue chip stock, and optimism of investor, could improve the value of
CSPI and index of LQ 45.
Indonesian Central Bank policy of improve rate of interest, make the financial stock
index decrease. The increasing of fuel price, affect to the fluctuation of return (abnormal
return). Before the increasing of fuel price the highest positive return equal to 0,038 and
negative return equal to - 0,009. After the increasing of fuel price the highest positive
return equal to 0,016 and negative return - 0,018.
Hubungi kami:
DL Name: Lampung University Library
PublisherID: LAPTUNILAPP
Organization: Lampung University
Contact: Perpustakaan Universitas Lampung
Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
City: Bandar Lampung
Region: Lampung
Country: Indonesia
Phone: 62-721-706352
Fax: 62-721-706351
Admin Email: dedi[at]unila.ac.id
CKO Email: library[at]unila.ac.id
